NAMA : NUR FAKIH IBROHIM
KELAS : 3EA16
NPM : 15210125
Kasus
Kemacetan Di Jakarta dan Solusi Penanganan Beserta Analisisnya
Latar Belakang
Hampir semua jalan di
Jakarta mengalami kemacetan yang cukup membuat kita pusing, kesal, dan
uring-uringan akibat kemacetan yang terjadi. Sebenarnya sederhana saja,
kemacetan itu disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pertambahan jumlah
kendaraan dan pertambahan jumlah jalan.
Selama ini pertambahan
jumlah kendaraan meningkat dengan pesat sementara pertambahan jalan bisa
dikatakan tidak ada pertambahan yang signifikan. Selain itu, faktor yang turut
berperan dalam kemacetan adalah banyak pengendara yang tidak disiplin dan tidak
mematuhi peraturan berlalu lintas serta jumlah penduduk DKI Jakarta yang
semakin banyak akibat urbanisasi.
Beberapa cara yang
telah ditempuh oleh pemerintah DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan, seperti
memberlakukan three in one pada jalan-jalan tertentu dan membangun transportasi
Busway Tapi nampaknya usaha tersebut tetap saja tidak bisa mengatasi kemacetan.
Khusus untuk busway, transportasi massal jenis ini memang sangat dibutuhkan,
tapi bukan untuk mengatasi kemacetan, justru sebaliknya, karena jalan yang
digunakan oleh busway tidak dibarengi dengan pelebaran jalan, sehingga jalan
semakin sempit akibatnya makin menimbulkan kemacetan. Di samping itu masyarakat
pengguna busway justru dimonopoli oleh masyarakat yang nota bene tidak memiliki
kendaraan roda empat.
Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia disokong oleh beberapa daerah
seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Depok. Di mana banyak masyarakat atau
penduduk yang bertempat tinggal di daerah-daerah tersebut bekerja di Jakarta.
Bisa dibayangkan kalau sebagian besar dari mereka menggunakan kendaraan
ditambah dengan penduduk Jakarta yang terus bertambah. Jakarta jadi membludak
dan akibatnya kemacetan terjadi di mana-mana.
Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia disokong oleh beberapa daerah seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Depok. Di mana banyak masyarakat atau penduduk yang bertempat tinggal di daerah-daerah tersebut bekerja di Jakarta. Bisa dibayangkan kalau sebagian besar dari mereka menggunakan kendaraan ditambah dengan penduduk Jakarta yang terus bertambah. Jakarta jadi membludak dan akibatnya kemacetan terjadi di mana-mana.
Sebagai negara yang
masih berkembang, tentu masyarakatnya, berlomba-lomba menuju ke penghidupan
yang lebih baik. Pada umumnya, mereka mengukur kesuksesan dengan memiliki
kendaraan roda 4 (mobil). Ada kebanggaan dalam dirinya dan ingin menunjukkan
kepada keluarga, teman, dan masyarakat di sekelilingnya bahwa ia telah sukses.
Semakin banyak mobil semakin kaya (sukses) dan banggalah ia.
Hal yang juga memicu
kemacetan adalah jumlah penduduk. Orang berlomba-lomba hijrah ke Jakarta
mencari pekerjaan atau kehidupan yang lebih layak. Umumnya, putra-putri terbaik
daerah yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi hijrah ke Jakarta. Bahkan
yang tidak berpendidikan pun semuanya hijrah ke Jakarta. Ibaratnya Jakarta adalah
gula yang dikerebuti oleh semut. Sehingga menimbulkan banyak masalah, seperti
pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial, kepadatan penduduk,
dan lain-lain. Kenapa bisa terjadi demikian? Hal itu dapat disebabkan karena
pembangunan yang tidak merata. Jakarta sebagai Ibukota negara mendapat
perhatian yang berlebihan dalam semua aspek pembangunan, baik industri, infra
suruktur maupun birokrasinya. Sementara daerah lain mendapatkan porsi dan
perhatian yang lebih kecil. Sehingga terjadi ketidakseimbangan. Belum lagi
pembangunan banyak yang tidak berorientasi lingkungan, sehingga dampaknya
menjadi rawan banjir, longsor. dan sebagainya. Dampak yang lebih besar mungkin
saja akan terjadi dalam beberapa tahun mendatang. Jakarta sepertinya tempat untuk
praktek segala aktivitas kehidupan di Indonesia, tanpa ada perencanaan yang
matang.
Solusi dan Analisisnya
Penyebab
kemacetan di jakarta
beberapa penyebab kemacetan di Jakarta disebabkan oleh :1. Pertumbuhan kendaraan yang cukup pesat yang tidak sebanding dengan pembangunan infrastruktur jalan.
2. Banyak persimpangan yang menggunakan Traffic Light (TL):
3. Banyak putaran balik arah kendaraan seperti diruas Jl. Rasuna Said, Jakarta Selatan.
4. Banyaknya keluar masuk kendaraan dari Jalur lambat ke Jalur cepat atau sebaliknya diruas jalan-jalan protokol.
5. Transportasi publik yang belum bisa mengakomodir mobilitas masyarakat Jakarta.
6.Tingkat Kedisplinan para pengguna Jalan yang rendah,saling serobot dan tidak mentaati rambu-rambu lalu lintas atau ingin menang sendiri di jalan raya.
Solusi kemacetan di jakarta
Melihat penyebab kemacetan yang diuraikan di atas
tersebut maka solusi yang untuk mengurai kemacetan di Jakarta yang paling
sederhana adalah :
1. Jakarta dan sekitarnya sudah saatnya Membatasi pertumbuhan kendaraan di
Jakarta dengan membatasi STNK yang dikeluarkan oleh pihak yang berkepentingan.
Misalnya kendaraan di Jakarta hanya di batasi 500.000 untuk kendaraan roda 4
dan 1 juta untuk kendaraan roda dua. Jadi jika ada yang yang ingin membeli
mobil baru harus menunggu orang yang ingin menjual STNKnya jika tidak maka
tidak bisa membeli mobil baru.2. Kurangi persimpangan jalan jalan dijakarta, kalaupun harus ada persimpangan hindari penggunaan TL, gunakan underpass maupun jembatan layang, dengan mengurangi TL maka akan mengurangi antrian kendaraan disetiap persimpangan.
3. Kurangi putaran balik arah kendaraan di jalan-jalan utama, hal ini juga menyebabkan terjadinya antrian kendaraan yang akan memutar balik, yang dapat mengakibatkan kemacetan lalu lintas jika lalu lintas padat.
4. Kurangi keluar masuk dari jalur lambat ke jalur cepat dijalan-jalan protokol, hal ini juga menyebabkan kemacetan jika volume kendaraan cukup padat.
5. Bangunlah transportasi publik yang nyaman, aman dan mampu memobilitas masyarakat Jakarta dalam melakukan aktivitasnya di Jakarta dan juga menciptakan angkutan umum yang terintegritas dengan transportasi publik dari wilayah-wilayah penyangga ibu kota Jakarta.
Solusi Umum mengatasi kemacetan jakarta
1. Jalur three
in one lebih diperluas wilayahnya dan tidak menggunakan batas waktu.
2. Jalan-jalan yang dilalui busway yang menyebabkan penyempitan badan jalan
harus segera diperlebar.
3. Membangun transportasi massal lain, seperti misalnya subway atau monorel
4. Menerapkan usia kendaraan yang layak beroperasi. Ini juga dapat mengurangi
polusi.
5. Meningkatkan tarif pajak kendaraan bermotor, khususnya kendaraan roda empat.
6. Mengadakan pelatihan atau seminar kepada supir-supir angkutan umum
tentang keselamatan dan peraturan berlalu lintas.
7. Menegakkan aturan dengan menindak tegas semua pelanggar lalu lintas tanpa
kecuali ataupun oknum polisi yang berbuat pungli.
8. Memperbanyak dan terus menerus mengingatkan masyarakat melalui spanduk,
brosur, ataupun iklan tentang disiplin berlalu lintas. Baik di media Cetak
ataupun media elektronik.
2. Jalan-jalan yang dilalui busway yang menyebabkan penyempitan badan jalan harus segera diperlebar.
3. Membangun transportasi massal lain, seperti misalnya subway atau monorel
4. Menerapkan usia kendaraan yang layak beroperasi. Ini juga dapat mengurangi polusi.
5. Meningkatkan tarif pajak kendaraan bermotor, khususnya kendaraan roda empat.
6. Mengadakan pelatihan atau seminar kepada supir-supir angkutan umum tentang keselamatan dan peraturan berlalu lintas.
7. Menegakkan aturan dengan menindak tegas semua pelanggar lalu lintas tanpa kecuali ataupun oknum polisi yang berbuat pungli.
8. Memperbanyak dan terus menerus mengingatkan masyarakat melalui spanduk, brosur, ataupun iklan tentang disiplin berlalu lintas. Baik di media Cetak ataupun media elektronik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar